Good Community or Bad Community
Udah gak aneh lagi kalo di sebuah sekolah ada grup/komunitas. Dari mulai komunitas buat seneng-seneng aja, komunitas yang terdiri dari orang-orang yang punya hobby sama, sampai komunitas yang suka bikin onar. Kalo di 26shs tercinta ini, banyak banget komunitas yang terkenal sampe yang gak dikenal sama sekali. Tujuan dibuat sebuah komunitas? Biasanya sih karena emang anggota-anggotanya udah saling kenal atau karena sebuah kebetulan. Berikut adalah kebiasaan dari berbagai komunitas:
1.Membuat jaket (paling sering), baju & aksesoris yang sama. Biar lebih kompak kali :D
2.Membuat stiker grup (komunitas itu).
3.Ngadain touring komunitas.
4.Suka bikin nama-nama aneh untuk panggilan di komunitasnya.
5.Nge-blok (Berteman dengan orang yang itu-itu aja)
6.Sukanya bergerombol, udah kaya ngangon (menggembala) kambing aja (Hehehe.. Peace ^^v) Liat aja, kalau ketua komunitasnya mau kemana-mana, pasti diikutin. Jangan-jangan anggota komunitasnya terlalu ngefans sama ketuanya tuh (Hehe.. Ngaku-ngaku)
7.Dan yang paling sering adalah narsis se-komunitas alias foto bersama (Biasaaa.. Anak muda)
Dilihat dari sisi positifnya adalah apabila ada seseorang masuk ke sebuah komunitas, maka ia akan mempunyai teman untuk sharing, berbagi, dan untuk curhat. Terus kita juga bisa saling mengenal lebih dalam.
Tapiiiiii.. Dilihat dari sisi negatifnya, kalau seseorang itu tidak bisa membawa komunitas itu ke jalan yang benar, yang ada, satu bertingkah laku jelek, semuanya jadi jelek. Dan yang paling parah, kalau sebuah komunitas memusuhi anggotanya hanya karena anggotanya sibuk dengan pekerjaannya sendiri (OMG.. Sedih ya?)
Nah, maka dari itu, kalo kita masuk dalam sebuah komunitas, sebisa mungkin kita membawanya ke arah yang benar. Tapi, kalau bisa, anggota komunitas jangan menjauhi teman yang bukan anggota komunitas. Karena kita kan harus mencari teman sebanyak-banyaknya.
Oke.. Bikin komunitas gak masalah. Asalkan menjadi good community not bad community
By: Grace
Tidak ada komentar:
Posting Komentar