Laman

Jumat, 29 Oktober 2010

Pesona Kijang Membaca by NI/XI.IA.3/30.10.10

Pesona kijang membaca? Apa tuh?
Pesona kijang membaca adalah salah satu program yang ada di sekolah kami, SMAN 26 Bandung. Ya, membaca! Lebih tepatnya membaca novel. Membaca novel merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan di SMAN 26 Bandung setiap pagi hari, 30 menit sebelum pelajaran dimulai. Yaitu dari pukul 07.00 sampai pukul 07.30. Program ini dilaksanakan dari hari Selasa sampai hari Kamis. Khusus hari Rabu, pelaksanaan baca novel dilaksanakan di lapangan upacara secara bersama-sama. Tak hanya murid yang membaca novel, gurunya pun ikut membaca novel lho..

Kenapa harus ‘pesona kijang membaca’ namanya?
Pesona kijang diambil dari logo SMAN 26 yang bernama PESONA KIJANG 26. Kijang merupakan simbol dari SMAN 26 Bandung yang melambangkan salah satu binatang yang hidup di negeri kita yang pandai, tampan dan cantik serta larinya kencang, melambangkan daya pikir yang kreatif. Ini merupakan salah satu ciri khas dari sekolah kami.

Program ini gak sembarang diadain. Program ini ada, karena memiliki tujuan. Tujuannya adalah untuk menjadikan siswa-siswinya gemar membaca. Ya, berawal dari novel, nanti siswa akan mulai terbiasa untuk membaca bacaan-bacaan yang isinya lebih berbobot seperti buku pelajaran. Dengan terbiasanya siswa membaca buku pelajaran, maka siswa akan menjadi pintar dan berwawasan luas.

Memang tidak semua anak suka membaca. Tetapi, dengan adanya program ini, mau tidak mau, siswa dipaksa untuk membaca. Sehingga dengan paksaan yang terus menerus, siswa akan terbiasa membaca dengan kesadaran dirinya sendiri. Memaksa memang gak baik sih. Tapi kalo memaksanya buat kebaikan, why not?

Ada aturan, ada hukuman. Begitu pula dengan program ini. Aturannya, siswa diwajibkan membawa novel sendiri. Dan bagi siswa yang tidak membawa novel, harus bersedia menerima konsekuensinya. Berani berbuat berani bertanggung jawab kan? Hukuman bagi siswa yang tidak membawa novel, yaitu membaca novel (dipinjamkan sekolah) sambil berdiri di tengah lapangan di bawah teriknya sinar mentari pagi yang menyinari alam ini. Mantap kan? Bisa menentukan sendiri, yang mana pilihan yang enak?

Hukuman ini bukan semata-mata untuk menyiksa siswanya kok. Tapi hukuman ini lebih menekankan ke kedisiplinan dan tanggung jawab yang harus dimiliki oleh para siswanya. Hukuman seperti ini juga bertujuan untuk meminimalisir siswa yang tidak disiplin dalam membawa novel. Dengan adanya hukuman seperti itu, siswa-siswa menjadi takut. Sehingga mereka rajin membawa novel karena tidak mau mendapat hukuman.

Oh iya, selama 2 minggu sekali, diadakan resensi novel. Resensi ini berisikan ringkasan cerita yang dibaca beserta penulis, penerbit, tahun terbit, riwayat penulis, dll. Resensi ini bertujuan untuk melatih daya ingat siswa agar bisa mengingat dan menuliskan tentang apa yang selama ini mereka baca. Resensi ini juga diharapkan bisa diterapkan di buku pelajaran yang siswa baca. Dengan begitu, akan tercipta lah siswa-siswi yang cerdas dan berprestasi. Oh, iya siswa peresensi terbanyak akan mendapat hadiah lho.. Ini bisa membuat para siswa semangat untuk membaca dan semangat untuk “pabanyak-banyak” meresensi novel..

1 komentar:

  1. Widyatama Technology Event (WTE) 2011 "TECHNOFORIA" mengadakan Seminar "Infrastruktur & Security Internet" bersama Onno W Purbo dan Paulus Wuryanto pada tanggal 26 Februari 2011 @ GSG Universitas Widyatama. Info Tiket Contact Us : 081809725768
    Also Performance By:Vin quisle,and many more
    Only 45 ribu..include snack,lunch Mc'Donalds,and certificate...
    thanks..

    BalasHapus