Laman

Jumat, 27 Agustus 2010

Cerita Kisah Numi" (part 1)-Novel by nurul onew hudaifa/kls XI/28-08-2010

http://dworldoffey.blogspot.com/


Cerita Kisah Numi..
Kisah di SMA memang masa – masa yang paling gak bisa dilupain, maklum masa SMA adalah masa – masa yang amat sangat transisi, dan menentukan akan di bawa kemana sikap kita nantinya. Entah itu baik atau buruk.

Pada suatu sore yang sangat amat indah, angin lembut menerpa dan mega kuning menyapa di atas sana. Aku duduk di sebuah lorong di sekolah ku, tepatnya di depan lab computer.
Di sana aku sedang membaca sebuah novel, aku membaca nya dengan seksama karena kisahnya membuat ku penasaran, ini adalah sebuah novel yang berkisah tentang seorang gadis remaja yang selau patuh terhadap perintah orang tuanya, yang mencoba tuk tak mengenal apa itu cinta.

Di awal kisah itu bercerita

Numi nama gadis itu dia adalah seorang gadis kampong yang coba tuk tinggal di kota bersama saudaranya di kota, dia memberanikan diri tinggal bersama saudaranya di kota karena berharap dia bisa menemukan kebahagiaan dan pendidikan yang layak baginya. Karena orang tuanya berfikir pendidikan di kampong sangat tidak sepadan dengan pendidikan di kota.

“ numi, kamu mau tidak ikut bersama Bibi dan paman mu tinggal di bandung ?” ibunya meminta.

“ia bu saya mau, mau sekali. Saya ingin merasakan bagaimana hidup di kota, pasti menyenangkan, ia kan bu ?” ibunya hanya membalas dengan senyuman.

Pada saat itu hati numi saangat bahagia, dia mengabarkan kepada teman-temannya bahwa ia akan pindah sekolah saat acara perpisahan sekolah selesai. Tapi di sisi lain ia amat sangat sedih, ia berat hati untuk meninggalkan sahabat-sahabatnya. Ia takut mereka tak akan seakrab seperti sekarang. Hingga pada suatu hari ia memutuskan mencoba tuk bicara kepada sahabat–sahabatnya, mereka berkumpul di tempat favorit mereka, yaitu sebuah pohon rindang yang berada di tengah halaman sekolah mereka.

“hei teman” dengan menahan air mata ia melanjutkan perkataannya
“ minggu depan aku akan pindah ke Bandung. Jangan lupain aku ia, jangan pula kalian merasa canggung ketika nanti aku dating kembali kemari.”

Akhirnya airmatanyapun tak dapat terbendung lagi, mengalir di kedua pipinya.

“kamu juga jangan pernah lupin kita ia Mi, siti, indri dan kiya gak mau kamu berubah.” Siti mencoba mengatur nada bicaranya.
“ ia kita gak mau kamu berubah menjadi sombong saat kamu kembali lahi kemari Mi.”
“ ia Numi coba tuk jadi semua yang kalian minta. Tapi kalian juga janji tuk tetap menjadi kalian yang sekarang.”

Entah mengapa sepanjang pembicaraan mereka, hanya indri yang terlihat tersenyum bahagia mendengar kabar bahwa Numi akan pergi dari desa itu.

Karena hari semakin sore, Numi memutuskan tuk pulang lebih awal, karena jika ia tak ada di rumah saat ibunya pulang ia akan kena marah. Saat Numi pulang terjadilah perbincangan antara Kiya, siti dan indri. Pada saat itu indri mengungkapkan kegembiraannya atas kepergian Numi, karena memang Indri merasa tersaingi bila Numi berada di Desa itu. Semua orang tahu kalau numi adalah seorang kembang desa, dia gadis yang pintar dan terlahir dari keluarga terhormat, bukan karena keluarganya banyak harta tapi karena keluarganya Ramah terhadap semua orang, sopan dan taat dalam beragama.***

Pada suatu malam ketika ia berangkat mengaji bersama teman-temannya, di tengah jalan seorang teman lelaki Numi memanggilnya.

“ Numiii… Miiii.. Numii.” Berusaha memanggil sedikit keras namun tak berteriak.
“ Ada apa Di ?!” dengan tampang polos ia menjawab.
“ eh.. anu Mi.. itu Deny Kepingin Ngobrol sama kamu, tapi (sedikit bebisik) jangan bawa teman ia.”
“ lho, ! kenapa Di ?! kenapa aku gak boleh ajak salah seorang teman aku ?” wajahnya mulai membingung.
“eh, itu Deni memintanya Seperti itu.”
“ tapikan ini malam di, gak baik, nanti takut ada fitnah. !”
“sudah lah please, mau ia Cuma sebentar kok Mi.!”
“ oke baiklah tapi janji ia Cuma sebentar. !” Adi pun mengangguk tanda mengiakan.

“ ehh,, ad ap ia Ny ?
ko’ kamu manggil aku ke sini sih ?
biasanya juga kan kita suka ngobrol bareng-bareng, tapi kenapa sekarang kaya gini sih ?
pake nyuruh Adi segala lagi buat panggil aku. Sebenernya ada apa sih ?”
“hmmm gini mie” Deny mulai terlihat canggung
“ apaan sih Ny ?!”
“ eh,, gimana ia aduuh..(dongkol terhadap dirinya sendiri) eh.. katanya kamu mau pindah ia ?!”
“ hahaha … Deny, aku kira kamu mau ngomong apa, soalnya lama banget sih mau ngomong aja.
Oh..
eh soal itu. ! ia insya allah. Memangnya kenapa Den ?”
“kenapa sih kamu pindah Mi ? apa kamu gak suka ia tinggal di desa ?!”
“ hush, nagco ah ia engga lah Ny, gimanapun juga disini itu tempat kelahiran aku. Jadi gak mungkin dong aku gak betah tinggal di sini.
“ mencoba member pengertian kepada deny.
“ terus kenapa dong kamu pindah ?”
“ hhahaha, (tersenyum geli), kamu tuh kenapa sih Den, kaya polisi aja introgasi aku terus. Pake sewot segala lagi, weh weh weh.. santai dong Den. Kamu itu sebenernya kenapa sih ?” deny hanya terdiam, tak bisa lagi berucap kata.

Tiba-tiba Deny menarik tangan Numi dan Mengenggamnya, “ loh loh loh,, apa-apa ini tumben-tumbennya kamu pegang tangan aku. Udah ah nanti ada orang yang liat, disangka yang aneh-aneh lagi.”

Deny mengulurkan tangannya dan menyimpan secarik kertas di atas tangan numi, “ ini Mi !”

Numi terheran “hah ? apa ini den ?!”

“ udah baca aja ia nanti, tapi jangan sekarang. Bacanya juga harus sendiri jangan rame-rame ia.” Mukanya tampak gugup.

“oh ia sudah kalo gitu. Aku pergi duluan ia “ berlari sembari tersenyum manis pada deny.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar